Kedekatan antara orang tua dan anak sangat penting agar bisa terjalin dengan baik. Dengan kedekatan/ hubungan emosi yang terjalin dengan baik, maka sang anak pun akan lebih mudah dinasihati saat berbuat kesalahan. Berbeda dengan orang tua yang tidak memiliki kedekatan dengan orang tua. Dia akan lebih suka mendengarkan kata-kata orang lain, daripada orang tuanya. Lebih parah lagi, dia tidak mau mendengarkan kata-kata orang lain, karena tidak ada yang bisa mengerti dia.
Itulah sebabnya, hubungan emosi antara orang tua dan anak perlu dibangun sejak dini. Banyak orang tua karena berbagai sebab, tidak memiliki kedekatan emosi dengan sang anak.
Saya akan memberikan beberapa tips agar kita bisa lebih memperhatikan hal-hal kecil yang sering kita anggap sepele, namun bisa menjadi hal yang penting dalam membangun hubungan emosi antara anak dan orang tua.
1. Memanfaatkan liburan bersama anak secara efektif
Saat liburang adalah saat yang paing baik bila kita bisa memanfaatkan dengan baik pula. Karena kita bisa meluangkan waktu bersama anak seharian penuh, tanpa ada alasan lelah atau sedang sibuk. Manfaatkan liburan untuk bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah kita lakukan pada anak. Misalnya bermain bersama anak, nonton TV bersama anak, jalan-jalan ke mall bersama anak, jalan-jalan ke tempat wisata bersama anak, dan lain-lain. Yang terpenting di sini adalah kita bisa membangun suasana santai dan ceria, sehingga anak bisa mengekpresikan segala perasaannya kepada kita.
2. Memanfaatkan waktu pulang kantor dengan baik
Waktu pulang dari kantor adalah juga saat yang baik untuk membangun hubungan emosi dengan anak. Saya sendiri pernah merasakannya. Kalau sedang kangen berat sama bunda, dulu saya sering ikut ayah untuk menjemput bunda di kantor. Saya merasa senang sekali, karena setiap saya ikut menjemput bunda, saya pasti diajak makan bersama. Itu hanyalah salah satu contoh. Setiap kita pulang dari kantor, hal yang harus pertama kita lakukan adalah menemui anak. Setelah itu, kita bisa memanfaatkan waktu teresebut untuk membangun kebersamaan. Entah dia sedang belajar atau sudah tidur, alangkah lebih baik pertama-tama kita menemui sang buah hati. Hal yang paling saya rasakan dalam hal ketulusan cinta seorang bunda adalah saat saya pura-pura tidur, bunda datang dang mencium pipi dan kening saya sepulang dari kantor. Dengan hal kecil yang beliau lakukan, saya bisa merasakan kasih beliau yang tidak pura-pura dan sangat tulus.
3. Komunikasi berjalan terus
Kesibukan bukan lagi sebuah halangan. Karena kesibukan telah diimbangi dengan teknologi yang berkembang dengan pesat. Dengan teknologi ini pula kita bisa tetap menjalin komunikasi dengan anak. Meski kita sedang sibuk bekerja atau hal-hal lain di luar rumah, kita bisa memanfaatkan Handphone atau telepon untuk bisa berkomunikasi dengan akan. Mungkin hanya sekedar menanyakan sedang apa atau sudah makan belum, namun hal ini sebenarnya bisa membuat anak merasa diperhatikan setiap saat oleh orang tuanya. Yang perlu kita perhatikan di sini adalah kita jangan sampai kita mengkhawatirkan anak secara berlebihan, karena hal ini juga bisa berdampak buruk bagi anak. Anak bisa-bisa menjadi merasa selalu diawasi, bukan diperhatikan. Yang penting adalah memberikan perhatian secara wajar dan penuh kasih sayang.
4. Mengajak Anak Mengerti Aktivitas / Pekerjaan Anak
Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar anak tahu benar akan kesibukan kita. Sesekali kita bisa mengajak anak masuk ke dalam kantor, dan menjelaskan beberapa hal tentang pekerjaan kita. Sang anak pun akan mengenal teman-teman sekantor kita. Tapi jangan setiap hari, karena mungkin ada beberapa teman sekantor yang menyukai hal ini. Dan akan lebih baik bila dilakukan pada jam istirahat atau setelah jam kerja.
5. Dongeng atau Bernyanyi Sebelum Tidur
Dongeng dan sebelum adalah kebiasaan yang sangat baik dan dipercaya sepanjang dalam. Karena hal ini tidak hanya membangun kedekatan antara anak dengan orang tua, namun anak pun akan memperoleh siraman rohani dari apa yang kita ceritakan atau kita nyanyikan.
6. Mengenal dan berinteraksi dengan teman-teman dan guru di sekolah
Tujuan dari mengenal dan berinteraksi dengan teman-teman dan guru di sekolah adalah agar kita tahu apa yang dilakukan sang anak dimanapun. Karena kadang-kadang ada orang tua yang melihat anaknya baik di rumah, namun tidak baik di luar rumah. Semakin kita mengenal sebabnya, semakin mudah pula menyelesaikannya.
7. Menjadi Guru Bimbel terbaik bagi sang anak
Maksud dari penyataan “Menjadi Guru Bimbel terbaik Bagi Sang Anak” adalah selalu menemani anak saat belajar. Hal ini akan membiasakan anak untuk bisa mengungkapkan perasaan anak kepada kita, terutama saat mendapatkan kesulitan atau permasalahan.
8. Memberikan Penghargaan dalam bentuk pujian ataupun barang
Kadang kita merasa bahwa apa yang dilakukan oleh sang anak adalah hal yang sepele dan tidak penting. Hal ini karena kita terlalu memiliki standard yang tinggi. Sebagai orang tua, alangkah lebih baik kalau kita bisa memahami kemampuan sang anak dan perasaan sang anak. Mungkin bisa memegang sendok sendiri adalah hal yang sepele bagi kita, namun bila kita mau memujinya saat anak berhasil melakukannya, maka sang anak pun akan lebih terpacu untuk bisa memegang sendok dengan baik dan makan sendiri. Penghargaan yang kita bisa berikan juga bisa dalam bentuk barang. Dengan kado kecil yang kita berikan saat anak, saat sang anak mendapatkan keberhasilan, maka sang anak akan merasakan betapa kita mencintainya dan menghargai segala usahanya.
8. Ciuman dan Sentuhan
Ciuman dan sentuhan tidak hanya membangun kedekatan emosai. Cara ini juga bermanfaat untuk menstimulasi kecerdasan sang anak.